Katanya Bandung Kota Kreatif :(

Alternatif yang sebelumnya ternyata jiplakan. Dan kini logo baru (gambar pertama) yang mungkin sudah disetujui oleh NBL Indonesia untuk digunakan sebagai logo tim mulai musim 2011-2012 nanti akhirnya selesai. Tetapi ternyata..

Gambar kedua ini adalah logo alternatif dari New York Hawks (gw gak tahu itu tim divisi dari liga apa). Yang jelas logonya.. Hadoohhh.. Ceu nah urang Bandung loba nu kreatip!

*Gw gak nyari-nyari kesalahan logo Garuda Bandung. Temuan ini dikirimkan oleh pembaca Mainbasket yang gw rasa sangat sadar akan pentingnya orisinalitas dalam sebuah karya desain. Gw pribadi sebagai fans Garuda merasa malu :(

Perjalanan Dallas Mavericks di 2010-2011 (Infografik)

Infografik super keren yang dikeluarkan oleh perusahaan infografik Chartball ini menceritakan perjalanan Dallas Mavericks dari game pertama di musim reguler hingga game ke-enam final NBA melawan Miami Heat. Di sumber aslinya, infografik ini dapat dilihat lebih dekat dengan fasilitas zoom in. Hebatnya, infografik ini juga menampilkan beberapa peristiwa penting selama rentang musim 2010-2011 bagi tim milik Mark Cuban ini.

*Luar biasa yak kemampuan desain grafis mereduksi data berbelit menjadi ilustrasi yang nikmat :D

Re-Desain Jersey Garuda Bandung

Jersey Garuda Bandung pada musim kompetisi lalu menurut gw, kurang pol. Gw bahkan menganggap jersey mereka sepertinya salah satu yang terburuk di liga. Apalagi menempelnya logo Flexi dengan warna-warni mencolok membuat tampilannya semakin semrawut.

Gw mencoba iseng melakukan re-desain atas jersey Garuda, dan hasilnya adalah di bawah ini;

Gw menyukai warna merah. Karena merah tanpa disadari memberi semangat lebih kepada pemain yang mengenakannya. Warna merah juga memberi kesan garang!

Biru adalah warna khas Kota Bandung. Tim sepak bola Persib Bandung terkenal dengan julukan “Pangeran Biru”. Warna biru akan mendekatkan para pemain Garuda dengan warga Kota Bandung.

Putih adalah warna netral. Warna terang ketika lawan bermain dengan jersey warna gelap. Tulisan di dada bukan lagi “Garuda” melainkan “Bandung”.

Warna hitam ini melambangkan kekuatan yang misterius. Pinggiran kuning mewakili ketajaman para pemainnya. Ibarat “maung” (macan) Bandung di malam hari. Tidak terlihat namun siap menerkam setiap saat.

Pada bagian dada kiri terdapat ikon Garuda yang menjadi logo Garuda Bandung. Dan di bagian dada kanan menempel logo Kota Bandung. Cocok! Bandung dan Garuda!

Desain jersey ini sangat sederhana tanpa banyak permainan warna dan elemen estetis. Semuanya menggambarkan ketegasan!

Eh jangan mikir desain ini sudah pasti menjadi jersey Garuda musim depan yaa, walau tentunya sih gw senang-senang saja kalau desain ini dipakai :)

I Kick I Shape The Nation

Wawancara dengan Idan “Ref Basketball” tentang sepatu League

Untuk yang sudah mengenal gw sebelumnya, pasti mengetahui bahwa si Mainbasket adalah si Idan dan si Idan adalah si Idan “Ref Basketball”. Nah, selamat menikmati wawancara Mainbasket kepada Idan “Ref Basketball” :)

Bisa dijelaskan mas, apa itu “I Kick I Shape The Nation”?

Sebenarnya ini adalah tagline yang kita buat khusus untuk Ref Basketball Clothing yang mulai hari ini menjual sepatu (kicks) League.

Ada makna khusus di balik kata tersebut?

Oh iya, sepatu League adalah sepatu buatan Indonesia yang keren dan bermutu. Dengan memakai sepatu ini, itu artinya secara tidak langsung kita membantu membangun bangsa ini.

Maksudnya?

Jika sepatu League menjadi tuan rumah di negeri sendiri atau jika orang Indonesia merasa keren dan suka pada sepatu ini, itu artinya kita membantu banyak sekali, bisa ribuan bahkan jutaan orang yang terkait dengan industri ini. Para pekerja pabrik sepatu, pabrik materialnya, distributornya, selebriti yang jadi bintang iklannya, kita bahkan membantu negara secara langsung dengan setoran pajak yang harus dibayarkan oleh industri-industri terkait. Jadi, kalau kita mengenakan sepatu ini, itu artinya kita pun berkontribusi membentuk dan mengangkat perekonomian negara ini.

Tapi bukankah desain sepatu kita, League, kalah keren dengan merek-merek luar?

Kita harus mampu melihat seberapa jauh dan lama mereka (orang/merek luar) telah berkecimpung dan berinvestasi dalam hal kualitas material, desain produksi, dan pengembangan citra (image) merek mereka. Bertahun-tahun bahkan berpuluh-puluh tahun. Merek luar berhasil menanamkan di dalam kepala kita dengan berbagai cara bahwa sepatu buatan mereka adalah yang paling “cool” atau “hot“. Padahal, masalah keren atau tidak itu adalah masalah kepercayaan diri yang bisa kita bentuk sendiri dan bukan hasil rayuan orang lain.

(Klik di sini untuk lihat kooleksi League di Ref Basketball Clothing)

Nah, itu masalahnya mas. Jujur, saya sendiri nggak pede pakai sepatu buatan Indonesia.

Jangan doong. Pede atau nggak pede itu juga terkait dengan tingkat pengetahuan. Kalau kita mengerti atau setidaknya memiliki referensi tersendiri tentang apa itu keren ataupun gak keren, maka kita punya kepercayaan diri yang tinggi atas “keren” menurut definisi kita. Orang mau bilang apa terserah.

Artinya, kita masih boleh pakai sepatu luar yang kita anggap keren?

Yup! Tentu saja! Kalau itu lu anggap keren hasil olah pikiran lu yang hasilnya membuat lu pede. Dan bagi gw, sepatu League saat ini memenuhi standar keren dan pede banyak orang. Apalagi jika diimbuhi pengetahuan bahwa “rasa keren” kita ternyata ikut berkontribusi membangun bangsa. Yup! desain-desain sepatu League sangat keren menurut gw.

Ok, bagaimana dengan kenyamanan. Banyak yang bilang sepatu League gak nyaman dipakai.

Kata siapa itu? Mana orangnya? Hahaa (Idan tertawa ringan). Gw pernah punya puluhan sepatu. Gw pernah mengenakan hampir semua merek sepatu luar yang terkenal, termasuk sepatu dalam negeri. Semuanya memiliki karakteristik kenyamanan sendiri-sendiri. Jadi agak sulit mendefinisikan “gak nyaman” itu.

Ah, itu bisa-bisanya mas Idan saja..he he he

Begini, siapa anak sekarang yang dengan sadar mau main basket serius pakai Converse All-Stars (Chuck Taylor)? Gak ada! Padahal pebasket NBA era 80-an umumnya memakai sepatu itu. Mereka semuanya jago-jago. Gerakannya pun edan-edan. Saat ini, “All-Stars” malah mungkin dilarang untuk basket profesional. Kalau ada yang bilang sepatu League gak nyaman, gw rasa itu relatif. Karena banyak pula yang bilang sepatu ini sangat nyaman. Berita negatif lebih mudah menyebar daripada siar kebaikan. Iya gak?

Nggak takut ntar malah blunder mas? Ntar industri sepatu kita, League, malah menciptakan “sweatshop” baru.

Wah, pintar juga ya kamu, ngerti istilah sweatshop. Nggak lah, ini harus dihindari. Membangun industri sepatu dan yang terkait ini kan tujuannya mensejahterakan bukan malah menyengsarakan apalagi menyiksa.

Bagaimana menurut mas tentang teman-teman yang lebih memilih sepatu “KW” bermerek?

Ini dia yang gw bilang orang-orang yang mementingkan gaya daripada membangun bangsa. Sejujurnya nih yaa, ketika lu pakai sepatu “KW” kita sebenarnya tahu bahwa itu sepatu “KW”, atau aspal, atau apa lah namanya. Jadi sebenarnya lu malu-maluin diri sendiri. Pengen gaya tapi pakai sepatu palsu. Mending asli, berkualitas, buatan dalam negeri, dan jelas membantu membangun bangsa! Cik “wake up!” atuh lah, lamun ceuk urang Sunda (sadarlah!).

Sepatu League bisa bersaing dengan merek luar? Apalagi sekarang era pasar bebas!

Banyak yang bertanya begini. Gw jawab, BISA! Di era perdagangan bebas saat ini, pemerintah ketakutan, pengusaha ketakutan, kita ikut-ikutan takut walau gak tahu takut apaan. Semua orang takut negara kita tertinggal dan gak mampu berbuat apa-apa menghadapi kompetisi ekonomi yang katanya tidak seimbang. Semua orang menunggu orang lain untuk bertindak. Padahal, dengan membeli produk dalam negeri, ya lu melakukan sesuatu hal yang sangat penting dalam membantu negara ini memenangkan persaingan global. Kalau lu beli sepatu, ya lu beli sepatu League. Lu membantu sepatu lokal untuk juara di kandang sendiri. Bahkan bukan nggak mungkin, suatu saat sepatu League juga juara di negara-negara lain.

Ok deh mas, jadi sekarang League ada di Ref Basketball Clothing nih mas?

Yup. Ref Basketball di GOR C-Tra Arena Cikutra Bandung. Atau bisa lihat di sini.

Terakhir mas, mas Idan punya berapa sepatu?

Hmm..9 pasang kalau gak salah.

Sepatu League ada berapa?

2 :)

Adakah yang Harus Dirubah Agar Lebih Manis?

Dikirimi Yogi logo-logo tim IBL 2009. Maaf kalau Garuda terpisah. Soalnya Yogi nggak masukin yang Garuda dan belum ada logo Angsapura Medan. Karena kebingungan nyarinya di mana. Tadinya mau ambil logo Pemerintah Kotanya saja, tapi kayaknya kurang afdol.

Pertanyaannya, logo tim mana saja yang sudah keren dan logo tim mana yang harus diganti biar tambah ciamik di musim 2010 nanti. Ayo kasih pendapat yaa :)

Ini link tulisan di Mainbasket “Logo Garuda Flexi Bandung” saat logo Garuda Bandung di atas pertama kali dikenalkan. Banyak sekali yang protes karena katanya kurang indah.

Kalau ada yang punya logo Angsapura Medan, minta yaa :)

Anak Basket adalah Anak Pintar

Jangan buru-buru pikir bahwa anak pintar adalah anak yang nilai pelajaran matematika, IPA, dan Bahasa Inggrisnya bagus. Walau tentu saja kalau benar iya, ini juga bikin tambah bagus. Ingat, kata banyak ahli bahwa kecerdasan itu beragam. Bukan hanya kecerdasan mata pelajaran-mata pelajaran yang membuat buku rapot kita terlihat indah.

Pintar menyanyi adalah pintar. Pintar mengaji adalah pintar. Pintar main basket adalah pintar. Pintar main catur adalah pintar. Pintar berdagang adalah pintar. Pintar menulis cerita adalah pintar. Pintar menggambar adalah pintar. Silahkan tambahkan pintar-pintar lainnya.

Lucunya, orang pintar nggak pernah merasa pintar. Mereka adalah orang-orang yang rajin belajar. Rajin belajar menyanyi. Rajin belajar basket. Rajin belajar.. Rajin belajar.. Rajin belajar..

(“Ngomong-ngomong, itu foto siapa Dan?” Oh, itu Frida Kahlo, wanita Meksiko yang menjadi salah satu wanita penting di dalam ranah seni rupa modern dunia. Frida pintar melukis.)

“Garuda Di Dadaku”, Mars “Gak Sengaja” Fans Garuda Flexi Bandung

garuda-di-dadaku

Pertama, salut untuk Kalila (Pelita Jaya) Jakarta yang pernah menciptakan lagu untuk tim mereka (ini lagu mereka). Tetapi untuk lagu mars penyemangat yang dikuasai dan dihapal oleh seluruh fansnya, tak ada yang mengalahkan lagu Garuda Di Dadaku “milik” fans Garuda Flexi Bandung.

“Milik”? Yup lagu ini sebenarnya adalah original sound track dari film yang berjudul sama yang dibawakan oleh grup band Netral. Kepopuleran film dan lagunya tanpa sengaja telah membuat lagu ini semacam lagu wajib tat kala Garuda Flexi Bandung berlaga di GOR C-Tra Arena Bandung.

Merinding rasanya ketika lagu ini dinyanyikan ribuan pendukung Garuda untuk menyemangati Mario Wuysang dkk. “Garuda di dadaku. Garuda kebanggaanku. Kuyakin hari ini pasti menang, pasti menang!”

Super Mario Wuysang