Nike Hyperdunk dan Hyperfuse 2011 di Indonesia

Yes, sudah di toko-toko. Kalau mengenai kualitas, pengennya sih kak Isman Thoyib yang ngebahas, soalnya kan dia center dan cocok pakai ini sepatu :D

Hyperdunk 2011 Sport Red-Black Left toe (harga, Rp. 1.499.000,-)

Hyperdunk 2011 White Black Sport Red Left toe (harga, Rp. 1.499.000,-)

Hyperfuse 2011 Black Blue Left front toe (harga, Rp. 1.199.000,-)

Hyperfuse 2011 Black Blue Left side toe (harga, Rp. 1.199.000,-)

Ini sepatu asli yaa.. Dikeluarkan oleh Nike Indonesia. Apakah bisa dibeli lewat Mainbasket Store? Ntar gw lihat ketersediaannya :)

Si 3 Garis Bikin Sepatu Basket Teringan Sedunia!

Kandidat MVP NBA musim reguler dari Chicago Bulls, Derrick Rose kabarnya akan mengenakan sepatu ini di babak playoffs. Sepatu ini diberi nama adiZero Crazy Light. Dengan berat hanya 9,8 ons, sepatu ini diklaim 15 persen lebih ringan daripada sepatu basket yang paling ringan yang ada saat ini.

Meskipun ringannya gila-gilaan, Robbie Fuller, desainer sepatu ini mengatakan bahwa ia tetap menjaga performa atlet yang memakainya dengan gerakan selincah dan seberat apapun. Jaminan tersebut hadir berkat adanya teknologi-teknologi canggih yang mendukung sepatu ini mulai dari bagian atas (upper) yang meskipun hanya setebal 1 mm namun mampu menjaga kestabilan kaki dengan dukungan teknologi dari Sprintweb “exoskeleton”. Untuk membuat sepatu ini semakin ringan, material upper lainnya menggunakan bahan nylon khusus (translucent nylon) yang ringan namun kuat.

Dari beberapa teknologi yang menempel pada sepatu ini, Fuller juga menjelaskan bahwa salah satu musuh utama dari sepatu adalah debu pada bagian bawah yang membuat performa sepatu menurun dan tentunya berimbas kepada si atlet. desain bagian bawah sepatu ini didesain sedemikian rupa agar ia mampu “membersihkan diri sendiri” sehingga debu gak banyak menempel.

Harga? 130 dollar AS dan akan dikeluarkan untuk umum tanggal 3 Juni nanti. Sebelum memutuskan membeli, kita lihat penampilan Derrick Rose dan 15 pemain lainnya yang akan mengenakan sepatu ini di playoffs NBA. Kalau ciamik, silahkan putuskan sendiri :D

Ngintip Sepatu Basket Baru Keren Buatan Indonesia :D

Pagi tadi gw diundang salah satu merek sepatu ternama buatan Indonesia yang tengah meluncurkan produk-produk andalannya. Dari puluhan bahkan ratusan sepatu yang mereka pamerkan. Ada satu desain yang sangat menarik perhatian karena desainnya yang (menurut gw) super keren! Beda banget dengan sepatu-sepatu basket yang sebelumnya mereka keluarkan.

“Sepatu ini teknologi dan desainnya digodok di Amerika Serikat,” teman gw yang bekerja di perusahaan sepatu tersebut mengungkapkan sedikit perihal sepatu keren itu. Ketika gw tanya kapan akan dilepas di pasaran, “September,” jawabnya pasti. Masih lama juga :P

Menurut pengakuan teman gw, sepatu yang gw pegang tersebut masih merupakan prototip dan masih memiliki beberapa kekurangan. Padahal sih menurut gw, desain luarnya sudah sangat mantap. Ketika gw pakai (gw orang pertama yang pakai sepatu ini, hahaa!), sangat megang dikaki dan pijakannya pakem. Cocok untuk pemain-pemain yang memiliki akselerasi tinggi atau yang sering berubah arah dengan tiba-tiba tanpa mengurangi kecepatan. Ketika diluncurkan nanti, diharapkan beberapa pemain nasional Indonesia akan memakainya :D

Ketika gw tanya harganya berapa, teman gw hanya ngasih bocoran, “sepatu ini kita siapkan untuk mampu bersaing di pasar global melawan merek-merek yang sudah ternama.” Hohoo :D

Kalau desain dan teknologinya sekeren ini, memakainya pasti bikin pede! :D

*selain warna hitam-kuning, desain ini akan keluar dalam warna putih-merah.

I Kick I Shape The Nation

Wawancara dengan Idan “Ref Basketball” tentang sepatu League

Untuk yang sudah mengenal gw sebelumnya, pasti mengetahui bahwa si Mainbasket adalah si Idan dan si Idan adalah si Idan “Ref Basketball”. Nah, selamat menikmati wawancara Mainbasket kepada Idan “Ref Basketball” :)

Bisa dijelaskan mas, apa itu “I Kick I Shape The Nation”?

Sebenarnya ini adalah tagline yang kita buat khusus untuk Ref Basketball Clothing yang mulai hari ini menjual sepatu (kicks) League.

Ada makna khusus di balik kata tersebut?

Oh iya, sepatu League adalah sepatu buatan Indonesia yang keren dan bermutu. Dengan memakai sepatu ini, itu artinya secara tidak langsung kita membantu membangun bangsa ini.

Maksudnya?

Jika sepatu League menjadi tuan rumah di negeri sendiri atau jika orang Indonesia merasa keren dan suka pada sepatu ini, itu artinya kita membantu banyak sekali, bisa ribuan bahkan jutaan orang yang terkait dengan industri ini. Para pekerja pabrik sepatu, pabrik materialnya, distributornya, selebriti yang jadi bintang iklannya, kita bahkan membantu negara secara langsung dengan setoran pajak yang harus dibayarkan oleh industri-industri terkait. Jadi, kalau kita mengenakan sepatu ini, itu artinya kita pun berkontribusi membentuk dan mengangkat perekonomian negara ini.

Tapi bukankah desain sepatu kita, League, kalah keren dengan merek-merek luar?

Kita harus mampu melihat seberapa jauh dan lama mereka (orang/merek luar) telah berkecimpung dan berinvestasi dalam hal kualitas material, desain produksi, dan pengembangan citra (image) merek mereka. Bertahun-tahun bahkan berpuluh-puluh tahun. Merek luar berhasil menanamkan di dalam kepala kita dengan berbagai cara bahwa sepatu buatan mereka adalah yang paling “cool” atau “hot“. Padahal, masalah keren atau tidak itu adalah masalah kepercayaan diri yang bisa kita bentuk sendiri dan bukan hasil rayuan orang lain.

(Klik di sini untuk lihat kooleksi League di Ref Basketball Clothing)

Nah, itu masalahnya mas. Jujur, saya sendiri nggak pede pakai sepatu buatan Indonesia.

Jangan doong. Pede atau nggak pede itu juga terkait dengan tingkat pengetahuan. Kalau kita mengerti atau setidaknya memiliki referensi tersendiri tentang apa itu keren ataupun gak keren, maka kita punya kepercayaan diri yang tinggi atas “keren” menurut definisi kita. Orang mau bilang apa terserah.

Artinya, kita masih boleh pakai sepatu luar yang kita anggap keren?

Yup! Tentu saja! Kalau itu lu anggap keren hasil olah pikiran lu yang hasilnya membuat lu pede. Dan bagi gw, sepatu League saat ini memenuhi standar keren dan pede banyak orang. Apalagi jika diimbuhi pengetahuan bahwa “rasa keren” kita ternyata ikut berkontribusi membangun bangsa. Yup! desain-desain sepatu League sangat keren menurut gw.

Ok, bagaimana dengan kenyamanan. Banyak yang bilang sepatu League gak nyaman dipakai.

Kata siapa itu? Mana orangnya? Hahaa (Idan tertawa ringan). Gw pernah punya puluhan sepatu. Gw pernah mengenakan hampir semua merek sepatu luar yang terkenal, termasuk sepatu dalam negeri. Semuanya memiliki karakteristik kenyamanan sendiri-sendiri. Jadi agak sulit mendefinisikan “gak nyaman” itu.

Ah, itu bisa-bisanya mas Idan saja..he he he

Begini, siapa anak sekarang yang dengan sadar mau main basket serius pakai Converse All-Stars (Chuck Taylor)? Gak ada! Padahal pebasket NBA era 80-an umumnya memakai sepatu itu. Mereka semuanya jago-jago. Gerakannya pun edan-edan. Saat ini, “All-Stars” malah mungkin dilarang untuk basket profesional. Kalau ada yang bilang sepatu League gak nyaman, gw rasa itu relatif. Karena banyak pula yang bilang sepatu ini sangat nyaman. Berita negatif lebih mudah menyebar daripada siar kebaikan. Iya gak?

Nggak takut ntar malah blunder mas? Ntar industri sepatu kita, League, malah menciptakan “sweatshop” baru.

Wah, pintar juga ya kamu, ngerti istilah sweatshop. Nggak lah, ini harus dihindari. Membangun industri sepatu dan yang terkait ini kan tujuannya mensejahterakan bukan malah menyengsarakan apalagi menyiksa.

Bagaimana menurut mas tentang teman-teman yang lebih memilih sepatu “KW” bermerek?

Ini dia yang gw bilang orang-orang yang mementingkan gaya daripada membangun bangsa. Sejujurnya nih yaa, ketika lu pakai sepatu “KW” kita sebenarnya tahu bahwa itu sepatu “KW”, atau aspal, atau apa lah namanya. Jadi sebenarnya lu malu-maluin diri sendiri. Pengen gaya tapi pakai sepatu palsu. Mending asli, berkualitas, buatan dalam negeri, dan jelas membantu membangun bangsa! Cik “wake up!” atuh lah, lamun ceuk urang Sunda (sadarlah!).

Sepatu League bisa bersaing dengan merek luar? Apalagi sekarang era pasar bebas!

Banyak yang bertanya begini. Gw jawab, BISA! Di era perdagangan bebas saat ini, pemerintah ketakutan, pengusaha ketakutan, kita ikut-ikutan takut walau gak tahu takut apaan. Semua orang takut negara kita tertinggal dan gak mampu berbuat apa-apa menghadapi kompetisi ekonomi yang katanya tidak seimbang. Semua orang menunggu orang lain untuk bertindak. Padahal, dengan membeli produk dalam negeri, ya lu melakukan sesuatu hal yang sangat penting dalam membantu negara ini memenangkan persaingan global. Kalau lu beli sepatu, ya lu beli sepatu League. Lu membantu sepatu lokal untuk juara di kandang sendiri. Bahkan bukan nggak mungkin, suatu saat sepatu League juga juara di negara-negara lain.

Ok deh mas, jadi sekarang League ada di Ref Basketball Clothing nih mas?

Yup. Ref Basketball di GOR C-Tra Arena Cikutra Bandung. Atau bisa lihat di sini.

Terakhir mas, mas Idan punya berapa sepatu?

Hmm..9 pasang kalau gak salah.

Sepatu League ada berapa?

2 :)

Sepenting Apakah Sepatu?

Dalam pembukaan buku “The Rebel Sell” Joseph Heath dan Andrew Potter menyatakan kurang lebih, bagi generasi orang-orang tua kita, mobil adalah obsesi tertinggi mereka. Namun bagi generasi masa kini (baca: kita-kita) obsesi yang paling utama adalah sepatu!

Adbusters Magazine milik Kalle Lasn pernah memberikan kutipan, “Sepatu dan kaca mata hitam adalah dua jenis produk yang harganya tidak masuk akal.”

Di beberapa negara, pabrik sepatu lebih mirip sebuah kamp tahanan yang “dijaga” oleh militer. Istilah “sweatshop” alias pabrik dengan segala keburukan bagi pekerjanya mengacu kepada pabrik sepatu. Naomi Klein dalam bukunya, No Logo bahkan berani menyebut nama seorang petinggi militer Indonesia yang melindungi kejahatan di dalam pabrik sepatu.

Film dokumenter “Just For Kicks” menceritakan bagaimana sebuah sepatu sedemikian pentingnya bagi banyak orang sehingga mereka takut dikatakan ketinggalan zaman bila tidak memiliki sebuah model sepatu tertentu. Beberapa mengalami adiksi yang parah terhadap sepatu. Seorang New Yorker mengaku ia tak lagi mengkonsumsi narkoba, alkohol, dan rokok namun tak bisa menghentikan kegilaannya membeli sepatu baru.

Pada film Entourage, Vincent Chase membelikan sepasang sepatu sneaker untuk sahabatnya, Turtle seharga 20.000 dollar.

Carnegie Mellon University di Pennsylvania, Amerika Serikat membuka sebuah kelas dengan nama Sneakerology 101. Sebuah kelas yang membahas semua hal mengenai sepatu; kebudayaan hingga industrinya. Tampaknya universitas ini mulai menganggap sepatu sebagai sebuah hal yang super penting.

Sepenting itukah sepatu?

Sepatu Warrior, The True Old School Sneakers :D

warrior0

Tiga hari ke belakang, gw sedang senang menulis tentang sepatu. Benak gw tiba-tiba membawa gw ke salah satu sepatu basket yang paling populer di tahun 90-an ke bawah dan sepertinya pernah dimiliki oleh siapapun yang senang main basket di era-era tersebut.

Gw berasal dari Mataram, NTB. salah satu kota paling kecil di Nusantara ini. Berbicara mengenai sepatu basket di tahun 90-an, adalah bukan berbicara mengenai Adidas, Converse, atau Nike. Saat itu, ketika kita bertanya tentang sepatu basket apa yang keren, orang-orang akan langsung menjawab, Warrior!

Setelah pindah ke Bandung, dan berkawan dengan teman-teman dari Jakarta, Surabaya, Makassar, Medan, dan kota-kota besar lain di Indonesia, gw bertanya tentang beberapa merek sepatu yang pernah mengisi hati mereka. Warrior menempati romantika tersendiri dalam hati mereka!

Gw Suka Main Basket, Sepatu, dan Desain Sepatu

Bulan Agustus lalu, Brand Jordan mengadakan sebuah proyek desain berupa lomba mendesain sepatu Air Jordan XXV. Hasilnya keren-keren abis. Di bawah ini adalah hasil enam dari 15 finalisnya.

Ah, harus gw akui, desain-desain keren ini secara tidak sadar memicu dan memacu adrenalin konsumerisme pada diri gw dan mungkin para pembaca yang lain. Syukur-syukur kalau duit kalian berlimpah. Kalau tidak, mari menghargainya sebatas keluasan imajinasi dan kecanggihan berkarya.

John_Lee3-540x382-1

Ben_Adams-Keane3-540x405-1

Frederic_Roy3-540x405-1

Doug_VanderValk3-540x405-1

Joe_Sattler2-540x405-1

Yuan_Jiang3-540x405-1

Inilah alamat sumbernya :D

Pengen Ketawa Lihat Berita Kompas Hari Ini

Sori guys, agak keluar dari hal-hal berbau main basket. Tapi karena masih berhubungan dengan nama Indonesia jadi ya Gw tulis aja.

Begini salah satu kabar di Kompas hari ini, “Pejabat Kok Malu Beli Sepatu Domestik!” Begini isi beberapa potongan beritanya, “Oleh karena itu, berulang kali Wakil Presiden Jusuf Kalla menyindir para pejabat dan pengusaha yang menggunakan sepatu impor…Mereka, kata Eddy (Ketua Umum Asosiasi Persepatuan Indonesia), mengaku malu kalau harus antre di Mangga Dua atau Pasar Baru Jakarta. ”Tidak perlu malu lagi Pak. Sepatu domestik juga sudah dijual di mal atau plaza kok,” ujar Eddy kepada pejabat yang memesan sepatu itu.”

sepatu-obama

Nah sekarang silahkan perhatikan sepatu Pak Presiden USA, Obama di foto di atas! Kurang butut apa coba?

Just For Kicks, Sebuah Film Dokumenter Tentang Spokat

justforkicks

Pasti masih segar-segar banget dalam ingatan kasus pelemparan sepatu ke muka Bush di Iraq beberapa hari lalu. Sayang banget nggak kena! Walau butut, kabarnya sepasang sepatu tersebut ditaksir dengan harga jutaan dollar Amerika. Namun seperti biasa, sepatu itu langsung dileburkan oleh Amerika Serikat yang super paranoid. Khawatir kalau-kalau di sepatu itu nyelip bom..hallaaaahhhh..

Nah ngomong tentang sepatu, gw inget ada satu film keren di tahun 2005 tentang sepatu yang wajib tonton, “Just For Kicks”.

“Just For Kicks” adalah film dokumenter pertama yang bercerita tentang fenomena sneaker alias sepatu olahraga (atau sepatu santai). Film ini berisi ulasan beberapa sepatu legendaris seperti Adidas Superstar, Converse All Star, dan Nike Airforce 1. Film ini diisi dengan wawancara dengan kolektor, legenda musik hip-hop, pemain industri, bintang rap, wartawan, hingga penggila sepatu.

Film ini mengambil gambar di New York, Paris, London, Portland dan Los Angeles (wuiiihhh…hebat juga untuk sebuah film dokumenter). Berkisah tentang penggila dan kolektor sepatu seperti Bobbito Garcia, Rock Steady Crew’s Doze Green, Grandmaster Caz & JDL (Cold Crush Brothers), Rev. Run, DMC & Russell Simmons, Scoop Jackson, Futura 2000, Fab 5 Freddy, Bonz Malone, Wu-Tang Clan’s Raekwon, Damon Dash. Mereka bercerita bagaimana sepasang sepatu bisa sangat berharga dan menjadi elemen yang sangat penting dalam dunia fashion saat ini.

(tulisan ini gw ambil dr blog gw yg lama yg entah ke mana..)

Converse All Star, Gue Bagian dari 600 Juta Orang yang Punya

Pagi ini gw baru sampai rumah. Buka sepatu dan akan masuk kamar. Namun sesaat gw tertegun lihat sepatu yang baru gw copot. “Gila, gw adalah salah satu orang dari lebih dari 600 juta orang yang pernah beli Converse All Star.” Sebuah merek sekaligus desain sepatu yang paling banyak terjual dalam sejarah manusia. Belum ada yang mematahkan rekor itu.

Kalau mau jujur, sepatu itu nggak senyaman sepatu-sepatu lain. Tapi kenapa bisa selaku itu yaa? Desainnya pun biasa saja, walau orang-orang berdalih “klasik”. Yang paling mengherankan buat gw, sepatu ini sempat menjadi sepatu resmi liga basket Amerika paling populer! Di tahun 70 -80 an, para pemain NBA bermain lincah dan atraktif dengan sepatu ini. Belum ada itu teknologi air dari Nike, DMX dari Reebok, torsion dari Adidas, dan lain-lain.