4 Besar Preseason NBL Indonesia 2010

Setelah melewati babak penyisihan selama 5 hari, babak preseaon NBL Indonesia 2010 memberi kejutan baru dalam banyak hal. Setidaknya ada 6 tim yang hasilnya mulai acak dan tidak tertebak. Prediksi bahwa Garuda, Pelita Jaya, Satria Muda, dan Aspac akan kembali mendominasi hanya memenuhi 50% dari kenyataan di akhir babak penyisihan. Berikut 4 tim favorit baru di preseason NBL Indonesia 2010.

Stadium Jakarta

Inilah tim yang benar-benar memberi kejutan. Tak pernah disinggung sama sekali untuk lolos ke babak 4 besar, Stadium memberi kejutan dengan mengalahkan Garuda Bandung dan hanya kalah dari Aspac Jakarta pada penyisihan grup. Randolph Ariestedes dan Merio Ferdiansyah menjadi dinamo tim ini bersama sang penyusun strategi baru, Coach Abdurrachman Padang.

CLS Knights Surabaya

Perlahan namun pasti adalah kata-kata yang tepat untuk menggambarkan akumulasi kekuatan CLS Knights yang semakin meningkat seiring berjalannya waktu. Mengandalkan pemain yang kurang lebih sama selama 3 tahun terakhir, pemain-pemain seperti Sandy Kusuma, Elia Bukit, dan Jeffry mengalami peningkatan kualitas yang signifikan di samping performa stabil para pemain lain seperti Dimaz Muhari, Indrajaya, dan Febri Utomo. Secara tim, CLS Knights semakin mantap!

Aspac Jakarta

Tim ini paling stabil dan tetap menjadi penghuni tataran puncak basket Indonesia. Coach Tjetjep Firmansyah meregenerasi para pemainnya dengan sangat baik. Kombinasi para pemain senior dan junior Aspac seolah merupakan sebuah transisi pergerakan mematangkan para pemain muda. Xaverius dan Rizky semakin tajam. Isman Thoyib dan Anggi semakin kokoh.

Satria Muda Jakarta

Skuad juara ini masih mendominasi. Meskipun terdapat sedikit celah antara kualitas para pemain muda dengan para pemain senior, Satria Muda masih selalu mengeluarkan aura kemenangan ketika akan menghadapi lawan-lawannya. Hanya CLS Knights yang mulai menemukan cara mengalahkan tim ini. Namun tentu saja Coach Fictor Roring tak mau tinggal diam setelah dikalahkan CLS Knights.

CLS Knights Hempaskan Satria Muda dan Jadi Kandidat Kuat Juara!

Tim yang beberapa tahun ke belakang selalu dianggap sebagai kuda hitam ini kini mulai menunjukkan kekuatan sesungguhnya. Kemenangan CLS Knights atas Satria Muda yang disaksikan juga oleh banyak pemain NBL Indonesia yang lain tadi malam adalah sebuah unjuk kekuatan kokohnya benteng pertahanan dan tajamnya ujung tombak-ujung tombak penyerang CLS Knights! Ya! CLS Knights adalah calon kuat juara NBL Indonesia 2010-2011!

Ulasan pertandingan

Bermain full team, Satria Muda Britama Jakarta putus asa menembus pertahanan kokoh anak-anak asuhan Coach Amran yang sangat-sangat disiplin menjaga daerah pertahanan. CLS Knights bermain mengesankan dengan menghempaskan Satria Muda, 61-48.

Menurunkan pasukan inti (Faisal J. Achmad, Youbel Sondakh, Agung Sunarko, Rony Gunawan, dan Welly Situmorang) pada kuarter 1, Satria Muda justru langsung kebobolan 3 angka melalui tembakan Wijaya Saputra. Tembakan ini langsung dibalas oleh point guard Faisal yang bermain sangat cepat dengan menyarangkan 2 poin melalui lay-up shoot.

Walau memimpin raihan angka di menit-menit awal, Satria Muda mulai terlihat kesulitan menambah angka secara intensif. CLS Knights mulai merapatkan pertahanan. Terbukti pada menit akhir, Satria Muda hanya mampu menutup kuarter 1 dengan keunggulan 1 angka. Satria Muda 12-11 CLS Knights.

Kuarter 2 dimulai dengan usaha keras dua pemain Satria Muda, Welly dan Agung dalam melewati seorang pemain CLS Knights, Jeffry. Kejar mengejar angka di kuarter ini tak bisa dihindari. Solidnya pertahanan CLS Knights bahkan membuat Satria Muda melakukan turnover 3 kali berturut-turut dalam 3 kali percobaan menyerang. CLS Knights berhasil membalik keadaan di akhir kuarter 2 dengan unggul 1 angka atas Satria Muda, 22-21.

Awal kuarter 3 benar-benar menjadi milik CLS Knights. Kombinasi bertahan disiplin dan serangan yang tajam membawa CLS Knights unggul 9-0 di awal 3 menit pertama kuarter 3. Situasi ini membuat Coach Fictor Roring beberapa kali merotasi para pemainnya untuk menemukan pemain yang mampu menembus benteng pertahanan CLS Knights. Perlahan namun pasti, CLS Knights mulai meninggalkan Satria Muda dalam mengumpulkan angka. CLS Knights unggul 10 angka atas Satria Muda dan menutup kuarter 3 dengan kedudukan 39-29.

Filosofi “Great defense wins the game” dibuktikan dengan sangat cantik oleh skuad CLS Knights. GOR Bima Sakti Malang ikut merayakan salah satu kejutan terheboh di ajang Preseason NBL Indonesia 2010-2011, CLS Knights Surabaya mengalahkan Satria Muda Britama Jakarta!

Perlahan dan Pasti Garuda Mulai Bangkit

Setelah sukses mengalahkan Citra Satria Jakarta kemarin, Garuda Flexi Bandung kembali menunjukan niatnya untuk bangkit. Tim tuan rumah Bima Sakti Nikko Steel Malang harus mengakui keunggulan Garuda 76-42.

Bermain dengan sangat hati-hati, Garuda membuka skor melalui Nico Donnda. Sebaliknya Bima Sakti bermain agresif dimotori pemain andalan Dimas Aryo. Terbukti, melalui Untung Maryono, Bima Sakti membalas setiap angka yang dicetak para pemain Garuda. Kuarter pertama terasa cepat setelah kedua tim saling kejar-mengejar angka. Bima Sakti tampil mantap dan menutup kuarter 1 dengan keunggulan 17-11 atas Garuda.

Kualitas pertahanan Garuda yang tidak begitu baik dimanfaatkan dengan apik oleh para pemain Bima Sakti. Namun tidak dimainkannya Dimas oleh Coach Eddy Santoso membuat serangan Bima Sakti terasa tumpul. Masuknya Dimas pada pertengahan kuarter 2 sedikit terlambat seiring pertahanan Garuda yang mulai membaik. Agustinus “Aguy” D. Sigar menutup kuarter 2 dengan tembakan 3 angka tepat pada saat waktu berhenti. Buzzer beater Aguy membuat Garuda menjauh 30-21 atas Bima Sakti.

Seolah telah menemukan pola pertahanan yang tepat, Indra Budiarto yang ditugaskan menjaga Dimas berhasil mengunci pergerakan Dimas dan bahu membahu mengatasi serangan Bima Sakti dengan pola pertahanan man to man defense.

Kuarter 3 benar-benar menjadi milik Garuda. Berjalan 4 menit, Garuda berhasil menyarangkan 12 poin sedangkan Bima Sakti sama sekali tidak mencetak angka. Bima Sakti hanya mampu menambah 7 angka pada kuarter ini, membuktikan mulai efektifnya pola pertahanan yang dibangun para pemai Garuda. Bima Sakti semakin tertinggal 28-56 atas Garuda di akhir kuarter 3.

Gelagat bahwa Coach Eddy akan merelakan pertandingan ini untuk kemenangan Garuda mulai terbaca ketika di setengah kuarter 4 Dimas mulai diistirahatkan. Padahal Dimas baru saja menghasilkan 4 poin melalui jump shot setelah dikawal oleh 3 pemain Garuda. Garuda menutup pertandingan dengan selisih kemenangan 34 angka.

Bagaimana Kalau Kostum Basket Ada Batiknya? Tunggu Dulu..

Pada setiap hari Jumat di setiap pertandingan NBL Indonesia, pelatih, ofisial, serta pemain yang tidak ikut bertanding tetapi duduk di bangku pemain wajib mengenakan kemeja batik. Ini adalah aturan resmi yang dikeluarkan penyelenggara NBL Indonesia yang harus dipatuhi.

Bahagianya, semua tim NBL yang terlibat menerima dengan senang hati aturan ini. Beberapa bahkan mengatakan kebanggaannya mengenakan batik pada setiap pertandingan NBL.

Kemudian muncul usulan agar batik dijadikan bagian dari kostum atau jersey tim basket, seperti halnya jersey Sriwijaya FC di sepak bola Indonesian Super League. Tunggu dulu, Kostum Sriwijaya FC ada batiknya??? Aha! Itu bukan batik saudaraku. Oh ya? Yup, gw akan cerita sedikit tentang batik. Kata orang, tak kenal maka tak cinta :)

Proses itu bernama batik

Batik adalah teknik, cara, atau proses menghias kain. Gambar atau desain yang dihasilkan dari proses ini dikenal sebagai motif batik. Nah, motif batik inilah yang lebih banyak dikenal orang sebagai batik. Padahal, motif yang dikenal orang sebagai batik ini bisa juga dihasilkan dengan berbagai teknik menghias kain yang lain seperti sablon, melukis, atau bahkan cetak digital modern. Kalau sudah begitu, sejatinya, kain itu bukanlah batik! Walaupun ia bermotif batik :) Singkatnya, batik yang benar-benar batik, yang dihargai oleh Unesco, yang dijaga mati-matian kelestariannya itu sebenarnya adalah kain yang dihasilkan dari proses/teknik batik.

Kostum Sriwijaya FC? Itu motif ukir-ukiran yang disablon di atas kain dan bukan batik :)

Begini prosesnya (paling sederhana)

Ada selembar kain putih. Kain ini digambari dengan alat tulis bernama canting dengan tinta berupa lilin panas (malam). Tinta yang berupa lilin panas ini terserap ke dalam serat kain dan mengering. Kain yang sudah digambar lalu dicelup ke dalam zat pewarna, katakanlah warna merah.

Setelah diwarnai (merah), kain direbus agar lilin tadi meleleh (melorod). Jika lilin sudah meleleh/melorod atau terlepas dari kain, kain lalu dikeringkan. Hasilnya, kain akan berwarna merah, dan bagian yang tadi digambari dengan lilin panas dan telah meleleh akan tetap berwarna putih :) Itulah batik yang sebenarnya, apapun gambar motif di atasnya, mau gambar tumbuh-tumbuhan, mobil, wayang, atau bila perlu Che Guevara :D

Batik itu unik, batik itu maha karya, “a masterpiece” kalau kata bule

Karena proses dan teknik membuatnya, batik adalah selembar kain yang unik. Kecil kemungkinan ada dua kain batik yang persis sama seperti yang dihasilkan oleh kain-kain produksi masal dari pabrik. Bahkan untuk sebuah batik yang dibuat sebagai sebuah maha karya tak jarang membutuhkan waktu berbulan-bulan hanya untuk selembar kain.

Selembar kain batik yang sangat indah kadang tak ternilai harganya karena “di dalam” kain tersebut sudah menyatu berbagai macam abstrak yang gak bisa diukur dengan materi; semangat, pantang menyerah, kesabaran, ide cemerlang, keceriaan, atau bahkan kesedihan, kadang kala pula ada cinta. Kalau sudah begitu, bagi para pecinta batik, selembar kain batik bisa jauh lebih berharga dibanding lukisan Monalisa-nya DaVinci sekalipun!

Kostum olahraga berbahan batik?

Bisa saja sih sebenarnya. Artinya ia membutuhkan banyak kain batik yang bermotif sama dalam jumlah yang banyak. Jika masih ingin dikatakan batik, maka dalam proses menggambarkan kain tersebut menggunakan pena (canting) khusus yang disebut canting cap. Bentuknya seperti stempel tapi dalam ukuran besar. Karena diproduksi masal, batik dengan tipe ini nilai eksklusifitasnya menurun.

Artinya, agak ribet untuk menghasilkan kostum berbahan batik yang benar-benar batik dengan standarisasi seragam. Namun, penggunaan motif batik dalam berbagai desain jerseypun patut diapresiasi karena ada usaha untuk mengenalkan atau mempopulerkan batik lebih jauh. Jika kemarin gw ngetweet “Menjadikan batik sebagai bagian jersey bola/basket itu sama seperti menggunting lukisan DaVinci, Van Gogh, Monet, utk dijadiin kain seprei.” maka yang gw maksudkan adalah batik-batik yang masterpiece, yang maha karya :D

Semoga tulisan ini jadi awal untuk mengenal batik lebih dalam. Agar kita mengerti cara menghargai batik. Jika sudah begitu kita akan memiliki standar pemahaman untuk melihat mana yang batik dan mana yang bukan batik tapi dibilang batik. Lalu mana pula batik yang edaannn, yang indah setinggi langit, dan mana batik yang cukup dijadikan sebagai bahan pembuat baju duster.

Oh, tentang aturan dresscode memakai batik bagi pelatih, ofisial, dan pemain NBL pada hari Jumat, I love it :D

Pahit Manis Surat Terbuka Dan Gilbert

Seiring kepastian kepindahan LeBron James ke Miami Heat, pemilik saham terbanyak Cleveland Cavaliers mengirimkan surat terbukanya kepada para pendukung Cavs.

Beberapa kata dalam surat tersebut terasa bak seorang kekasih yang dikhianati lalu meluapkan emosinya dengan brutal “This was announced with a several day, narcissistic, self-promotional build-up culminating with a national TV special of his “decision” unlike anything ever “witnessed” in the history of sports and probably the history of entertainment.

Namun di lain sisi, Dan Gilbert bersikap simpatik dan sangat memahami perasaan fans Cavaliers dengan mengatakan “You simply don’t deserve this kind of cowardly betrayal. You have given so much and deserve so much more.

Puncaknya, dengan menggunakan huruf kapital Dan Gilbert mengatakan “I PERSONALLY GUARANTEE THAT THE CLEVELAND CAVALIERS WILL WIN AN NBA CHAMPIONSHIP BEFORE THE SELF-TITLED FORMER ‘KING’ WINS ONE.

Jaminan yang tidak bisa dipegang namun sangat layak dihormati. Kata-kata yang keluar dari sebuah ungkapan cinta yang mendalam.. Hmm, atau bisa juga bermotif bisnis a.k.a. duit :P

Gw sih suka, terlepas ada motif uang atau bisnis. Gw rasa, kata-kata Dan Gilbert keluar karena ada cinta pada Cleveland, walau terasa cukup naif. Dan yang membuat surat terbuka tersebut jadi kurang gereget adalah (sedikit nyerempet desain) penggunaan jenis hurufnya, comic sans! Jadi kurang berwibawa :P Harusnya helvetica atau arial kek.

Baca surat terbuka Dan Gilbert di sini.

Garuda Bandung, Masihkah Menginginkan Gelar Juara?!

..atau hanya sekadar tim peserta penggembira saja yang ikut meramaikan kesegaran musim kompetisi baru NBL Indonesia? Jika jawabannya adalah “ya, kita ingin juara!“, maka mulailah bersikap layaknya para jawara!

Para pemain Garuda bagi gw dan barangkali banyak fansnya yang lain (meminjam istilah Coach Mike K, pelatih USA) ibarat sekumpulan 5 jari dalam sebuah tangan. Masing-masing memiliki kekuatan yang mumpuni yang ketika bersatu membentuk kepalan mampu menghasilkan pukulan yang lebih dahsyat daripada hantaman palu godamnya Thor!

Anehnya, lima jari-jari ini sulit sekali untuk mengepal. Tatkala beberapa jari mulai menunduk bersatu, jari yang lain terkadang masih keluar seolah ingin memperlihatkan kungfu satu jari milik Chin Mi-nya Takeshi Maekawa! Bukan karena merasa paling jago atau merasa egois, karena gw percaya hal ini sudah cukup berhasil ditundukkan oleh setiap pemain. Masalahnya adalah kurangnya komunikasi dan koordinasi! Bahasa sederhananya, kurang kompak!

Komunikasi yang efektif

Gw setuju bahwa setiap pemain telah melakukan komunikasi di lapangan saat bertanding, namun yang harus dibangun adalah sebuah komunikasi yang efektif di mana setiap pemain memahami bahasa yang sama. Saling mengerti apa yang dimaksudkan dalam tutur teknik yang disampaikan oleh satu sama lain. Dengan begitu operan-operan yang terputus yang menghasilkan gelombang turnover yang terlalu banyak tak lagi terjadi.

Kembali ke dasar motivasi

Setiap pemain harus memanaskan dirinya masing-masing kembali dengan mengatakan “GUE MAU JUARA NBL INDONESIA BERSAMA TIM INI! GARUDA BANDUNG!! GARUDA ADA DI DADA GUE!!!” lalu berlatih dengan giat. Menghormati proses latihan layaknya sebuah pertandingan hidup mati sesungguhnya. Berusaha mengolah bola seolah tengah menghadapi sebuah tim juara NBA. Mengumpan bola seolah setiap umpan adalah umpan berharga yang harus menghasilkan angka di sisa 0,5 detik kuarter terakhir yang menentukan kemenangan! Menembak mengumpulkan angka dengan gairah dan fokus yang tinggi karena 150 poin per game belumlah cukup!

Tambahkan kayu bakarnya!

Sejujurnya, saat menyaksikan pertandingan kemarin ketika melawan Stadium Jakarta di laga preseason NBL Indonesia 2010-2011, Garuda terlihat bermain tanpa api, seperti sisa potongan arang yang menyisakan sedikit bara yang mulai padam karena sebagian besar bagian tubuhnya telah menjadi abu. Tiupan semangat bukan malah membuat bara menjadi api, melainkan membuyarkan tumpukan abu yang tak lagi punya harga… Bikin batuk!

Telunjuk sebaiknya bergabung dengan kepalan

Ya, gak perlu lagi menunjuk kiri-kanan mengarahkan telunjuk kepada siapa yang dianggap salah. Karena ketika telunjuk mencoba mengarah kepada salah satu tujuan, ia melemahkan kepalan tangan. Tak maksimal memukul dengan kuat ketika salah satu jari masih menyembul keluar. Ia justru lebih mudah dipatahkan atau malah mematahkan diri sendiri!

Semangat Garuda! Pecutan awal ini sangat-sangat berarti bagi kita. Mari bersatu seperti kata Nico Donnda sesaat sebelum laga kemarin “Heart to the game, mind to your team mate, faith to the God. Let’s finish this!

Kejutan! Kejutan! Hari Pertama Preseason NBL Penuh Kejutan :D

Performa tim-tim NBL Indonesia pada saat liga ini masih bernama IBL sudah tidak bisa lagi dijadikan patokan! Garuda Bandung yang selalu menjadi unggulan dalam setiap laganya dalam empat tahun terakhir secara pahit harus menerima kenyataan bahwa mereka harus mulai mewaspadai tim yang oleh banyak orang dianggap biasa-biasa saja, Stadium Jakarta. Stadium Jakarta membekuk Garuda dengan skor telak 72 – 60.

Demikian pula dengan juara Turnamen Bima Sakti Cup beberapa bulan lalu, Pelita Jaya Jakarta harus semakin memperhitungkan tim yang selalu disorot sebagai tim kuda hitam yang siap menggebrak, CLS Knights Surabaya. Tim kebanggaan Kota Pahlawan ini mengalahkan Pelita Jaya Jakarta melalui perpanjangan waktu yang ketat nan melelahkan 64 – 60.

Kebangkitan CLS Knights Surabaya

Tim asal Surabaya ini rasanya sudah cukup kenyang menikmati julukan kuda hitam. Namun tidak hingga pertandingan melawan Pelita Jaya pada hari pertama kemarin mereka akhirnya benar-benar menendang dengan mengejutkan.

Pelita Jaya sebenarnya bermain dengan sangat baik. Kombinasi serangan yang dibangun oleh Joulious, Ary Chandra, dan Koming benar-benar menyulitkan kubu CLS Knights Surabaya. Belum lagi kedahsyatan pemain veteran Romi Chandra yang selalu mengancam dengan tembakan 3 angkanya yang masih sangat jitu!

Kunci kemenangan CLS Knights gw rasa ada pada semangat setiap pemainnya yang terlihat bermain sangat-sangat panas. Performa Dimaz di awal kuarter yang bekerjasama dengan Indrajaya terasa sangat membuat pertahanan Pelita Jaya harus bekerja keras. Poin plus plus untuk pemain nomor punggung 1 CLS Knights, Febri Utomo. Walau harus keluar pada pertengahan perpanjangan babak, kecepatan Febri yang stabil mampu mengecoh para pemain Pelita Jaya yang terlihat sudah sangat kelelahan.

Salut untuk CLS Knights Surabaya!

Cita-cita Masa Kecil Gw Tercapai Lagi :D

Sejak kecil gw selalu ingin mengunjungi Kota Malang. Kota ini begitu populer saat gw kecil di Mataram, Lombok. Setiap kali mendengar kata Kota Malang, setiap kali itu pula gw selalu ingin mengunjungi dan terbang ke sana.

Hari ini adalah dua hari bersejarah dalam hidup gw. Well, sebenarnya hari ini dan besok sih. Hari ini, untuk pertama kali gw menginjakkan kaki di Kota Malang (lebay dikit), dan besok, untuk ketiga kalinya liga bola basket tertinggi Tanah Air terlahir kembali. Jika kelahiran pertama bernama Kobatama, kelahiran kedua bernama IBL, maka kelahiran ketiga ini tak lain tak bukan, NBL Indonesia!

Mari sama-sama menjadi saksi sejarah kelahiran kembali liga bola basket tertinggi di Nusantara ini. Untuk Indonesia! For Indonesia! Nonton yuk!

Belajar dari Sebuah Kunjungan Singkat Trevor Ariza

Beberapa orang barangkali hanya menganggap bahwa momen melihat Ariza hanyalah momen melihat langsung seorang bintang NBA yang pernah menjuarai kompetisi basket tertinggi di Amerika atau mungkin paling heboh seluruh dunia. Bahkan beberapa orang pengunjung datang dari luar kota untuk itu! Yah termasuk gw, Bandung.

Gw selalu berpikir, apa yang bisa gw pelajari dari sebuah kunjungan singkat seorang bintang basket NBA ke Indonesia, dalam hal ini Trevor Ariza (Houston Rockets). Histeria karena bersua dengan seorang bintang rasanya hanya sekejap. Mudah dilupakan.

Bertemu Ariza bagi gw bukan sekadar bertemu seorang bintang. Jauh-jauh hari gw sudah memikirkan apa yang bisa gw pelajari dalam sebuah pertemuan yang sangat singkat. 3 hari saja!

Hingga saat ini, gw sebenarnya gak yakin dengan apa yang gw dapat dari pertemuan singkat yang berakhir 2 hari yang lalu. 3 hari bersama Ariza, gw selalu memerhatikan gerak-geriknya. Cara ia berjalan, cara ia menanggapi fans, cara ia berinteraksi, cara ia menjawab setiap pertanyaan, cara berbicara, dan lain-lain. Sangat menarik dan menyenangkan. Satu hal yang jelas, Trevor Ariza tidak menggigit-gigit kuku seperti LeBron James :P

Komunikatif

Kita pasti menginginkan lebih banyak pemain bintang NBA yang datang ke Indonesia, atau setidaknya mereka yang sangat-sangat populer seperti Kobe Bryant, LeBron James, Kevin Garnet, atau Dwyane Wade. Tetapi setelah bertemu dengan 4 pemain NBA yang ke Indonesia dan seorang pemain WNBA, gw mendapati bahwa bukan mega bintang yang kita inginkan, melainkan seorang bintang yang mau berbagi!

Ariza terasa rendah hati dan cukup komunikatif. Ia dengan senang hati menjawab setiap pertanyaan yang gw ajukan. Ia bahkan melambai dengan senyum dan berbincang dengan seorang anak yang berteriak dari lantai atas mal Pakuwon (tempat penyelenggaraan acara) memrotes kepindahannya dari Lakers ke Rockets.

Ketika memberikan pelatihan singkat, Ariza berkomunikasi dengan semua orang. Baik dengan para peserta pelatihan hingga penonton. Di tengah keasyikan menyaksikan beberapa permainan yang diikuti oleh para pengunjung NBA Madness, sesekali gw ngobrol dengan Ariza. Gw bertanya tentang kebiasaannya dalam melatih ketajaman menembaknya, “I have to score 600 to 700 shots per day on practice.” ungkap Ariza suatu kali. Pemain yang berinteraksi aktif dengan penonton lebih baik daripada superstar yang belagu.

Rendah hati

Dulu saat meminta tanda tangan kepada David Lee (New York Knicks), ia baru mau memenuhi permintaan gw untuk menandatangani gambar kedua dirinya setelah sedikit gw paksa. Saat bertemu Sam Perkins (pensiunan NBA) di Jakarta, Sam terlalu capek untuk membubuhi kata singkat “to Idan” sebelum tanda tangan di atas kartu pos bergambar dirinya.

Trevor Ariza kebalikannya. Ia tak sungkan mendatangi penonton yang berteriak memanggil namanya dari jauh dan meminta foto bareng dari balik pembatas lapangan. Gw rasa ia cukup rendah hati :)

Perhatian lebih

Mendapat ucapan selamat ulang tahun dari anak-anak panti asuhan, Ariza terisak terharu. Ia merasa malu mendapatkan kue ulang tahun, beberapa buah kado, dan nyanyian selamat ulang tahun dari anak-anak yatim piatu yang datang sedangkan ia tidak memberikan apa-apa.

Ariza sempat meminta kepada panitia agar diizinkan untuk mentraktir ratusan anak-anak yatim piatu yang hadir malam itu. Sayang memang waktu sudah terlalu malam dan keesokan harinya Ariza harus kembali berkunjung ke sebuah panti asuhan yang lain dalam rangka kegiatan NBA Cares.

Berlatih keras! “Size does not matter.”

Gw selalu bertanya kepada setiap pemain NBA yang datang tentang potensi basket Indonesia. Tentu saja jawabannya selalu positif. Orang Indonesia sendiri selalu meragukan bentuk postur orang-orang Indonesia yang katanya tak cocok untuk menjadi seorang pebasket handal. Tetapi tidak bagi Ariza.

Melihat perawakan Ariza saja sudah cukup bagi gw untuk membantah keraguan bangsa sendiri akan potensinya. Cukup banyak orang Indonesia yang memiliki postur tubuh seperti dirinya. Yang bagi gw cukup aneh adalah badannya tidak sedemikian kekar dan bahkan betis Ariza sangat kecil! Tak lebih besar daripada Kevin Martin (pernah ke Surabaya juga) dan hampir sama dengan besar betis gw (beneran!)! Bagaimana mungkin ia bisa melompat sedemikian tinggi dan menjadi momok para pemain bertahan?!

Size doesn’t matter. You know, Kevin Durant is a very skinny player.” ungkap Ariza menanggapi penasaran gw. Tentu saja Ariza mengimbuhinya dengan pernyataan bahwa yang jauh lebih penting adalah ketekunan dalam berlatih.

Memberi dan menerima

Di tengah perjalanan menuju sebuah panti asuhan, gw bertanya kepada Azrul Ananda apakah nantinya NBL Indonesia juga akan mengadakan kegiatan seperti ini (NBA Cares)? Azrul menganggukkan kepala. Hari itu Ariza berkunjung ke sebuah panti asuhan dan melakukan beberapa kegiatan donasi. Dalam hati gw berpikir, “bagaimana lu gak akan cinta dengan olahraga basket jika basket memberikan perhatian buat hidup lu?

Anak-anak yatim piatu di panti asuhan tersebut boleh jadi tak mengenal siapa Trevor Ariza, namun gw yakin mereka tidak akan pernah lupa bahwa pernah seorang pemain basket datang ke panti asuhan itu, mendonasikan 4 buah komputer, 1 buah papan/ring basket, dan beberapa buah bola basket. Ia tak pernah mengajarkan cara bermain basket yang baik atau benar. Ia lebih banyak diam sembari menyodorkan hadiah yang bernama “kesempatan untuk maju”!

Gw benar-benar masih penasaran dan akan terus mencari apa yang bisa kita pelajari dalam setiap kunjungan pemain-pemain hebat dalam waktu yang sangat singkat. Latihan intensif dan kiat jitu dalam waktu singkat rasanya tak mungkin. Gw belum mendapatkan jawaban yang lebih spesifik atau lebih baik untuk menjadi seorang pemain yang handal selain menjadi seorang yang rendah hati dan tekun berlatih. Terima kasih Ariza untuk kembali mengingatkan hal tersebut :)