“Tugas Gw Sebenarnya Ringan,” (Suka-Suka Liaison Officer NBL Indonesia 1/3)

oleh: @diitoooo

Mungkin sebagian ada yang belum tahu apa itu liaison officer atau biasa disebut LO. Gw pengen sedikit berbagi cerita tentang pekerjaan yang orang anggap menyenangkan itu.

Divisi LO ini adalah petugas penghubung in-charge (bertanggungjawab) untuk menjembatani sang talent dengan penyelenggara acara. Kalau di dunia event, LO ini bertanggung jawab terhadap segala kebutuhan artis yang akan tampil di suatu event yang kita selenggarakan. Mulai dari menyiapkan transportasi sang artis, mengurus penginapannya, hingga hal-hal lain yang dibutuhkan oleh si artis.

Berhubung gw di sini mau cerita tentang keseharian gw sebagai LO NBL (National Basketball League) Indonesia, maka kita sebut si artis ini adalah 10 tim basket professional. Yak! 10 tim kontestan NBL Indonesia. Ini cuma catatan kecil atas pengalaman yang gw peroleh selama satu musim (2010-2011) menjadi bagian dari kompetisi basket ini.

Jujur, awalnya gw gak mengerti apa-apa tentang basket (sampai sekarang masih ga ngerti juga sih, hehehe). Tapi perlahan gw bisa menikmati walau gak pernah bisa kalo disuruh main :D Gw belum banyak mengenal para pemain NBL Indonesia. Bahkan di backstage waktu disuruh menyiapkan 10 orang pemain yang mewakili timnya masing-masing untuk launching nya NBL Indonesia beberapa bulan yang lalu pun gw blank, yang mana Mario Wuysang (waktu itu msh bermain untuk Garuda Bandung), yang mana Ronaldo Sitepu, yang mana Valentino Wuwungan, yang mana Rommy Chandra. Satupun gak ada yang gw kenal. Gw cuma hapal Max Yanto, secara postur tubuh doi paling menjulang bak gedung pencakar langit :)) Beruntung waktu itu ada sang MC, Kak Udjo (Project Pop) yang bantu gw menghapal nama-nama itu.

Seawam itulah pengetahuan gw tentang basket. Parah banget! Tapi di sinilah serunya pekerjaan gw sebagai LO. Gw wajib & kudu menghapal satu persatu pemain dan official masing-masing tim kontestan. Mulai dari Satria Muda Jakarta, Pelita Jaya Jakarta, Garuda Bandung, Muba Hangtuah IM Sumatra Selatan, Aspac Jakarta, CLS Knights Surabaya, Bima Sakti Malang, Stadium Jakarta, Satya Wacana Angsapura Salatiga, dan yg terakhir Citra Satria Jakarta. Rata-rata tiap tim berjumlah 18-20 orang (pemain + official)!

Tugas gw sebenarnya ringan, hanya antar-jemput tim yang akan latihan dan bertanding. Gak se-detail kalau gw jadi LO artis ketika mau event. Bedanya ketika gw jadi LO artis, kitab suci panduan bekerja gw adalah technical riders yang berisikan permintaan si artis. Di NBL Indonesia, panduan kerja gw hanya itinerary team.

Itinerary team adalah daftar perjalanan dan waktu tempuh tiap tim dari penginapan menuju tempat latihan dan bertanding. Karena yang diberi treatment jumlah nya 10 tim (gak sedikit loh 10 tim itu) NBL punya divisi LO yang beranggotakan; empat orang LO, satu orang Koordinator LO dan dua orang Supervisor. Masing-masing LO bersenjatakan satu unit shuttle bus (termasuk supir dan kondektur).

Jika kalian berpikir satu kelompok LO mengurus atau melayani satu tim NBL Indonesia, maka mari sama-sama meluruskan persepsi, “satu orang LO melayani semua kontestan!”

(bersambung)

5 pemikiran pada ““Tugas Gw Sebenarnya Ringan,” (Suka-Suka Liaison Officer NBL Indonesia 1/3)

  1. bang…. kalo gampang bagi bang idan…. bagi gua kalo ngrasain kayak gitu…. cuma repot…. pa lagi kalo ngurusin seluruh tim NBL…. banyak karakter…. banyak figur yang beda ma kita, ya tapi asiknya nambah pengalaman tentang karakter tu! more wise!

  2. Mas Dito ini orangnya yg mana ya? Boleh jg tulisannya, ga sbr nunggu lanjutannya :D Tp enaknya bs deket sm pemain2 itu, bs dipamerin ke yg lain heee :p

Tinggalkan komentar