Ini Dia Penyelenggara IBL 2010!

Setelah bergosip-gosip dan menerka-nerka, siapakah yang akan menjadi penyelenggara IBL 2010, hari ini kita mendapatkan jawabannya :D

Sebuah sumber yang sangat bisa dipercaya mengirimkan pesan singkat melalui telepon genggam gw hari ini dan hanya menulis “positif”.

Yup, Indonesian Basketball League 2010 akan diorganisir dan diselenggarakan oleh Development Basketball League Indonesia a.k.a. DBL :D

Semoga IBL 2010 bisa tambah ramai dan lebih bergairah daripada tahun-tahun sebelumnya :D Amiin.

IBL 2010 Mulai Terlihat Titik Terang :) :D

Pagi ini, Garuda Flexi Bandung melalui twitter mengabarkan bahwa mereka memulai latihan. Beberapa menit kemudian, CLS Knights Surabaya juga mewartakan lewat twitter bahwa mereka pun bersemangat berlatih.

Satria Muda Britama Jakarta masih berfokus pada putaran akhir ASEAN Basketball League. Pelita Jaya Esia Jakarta dengan pembelanjaan pemain di akhir musim lalu jelas tak mau main-main. Sementara tim-tim lain belum jelas kabarnya.

Salah satu portal berita nasional pagi ini mengabarkan bahwa kemungkinan besar IBL 2010 akan digelar paling lambat bulan September 2010. ”Paling lambat bulan September. Akan tetapi, jika komitmen dengan promotor cepat terlaksana dan pihak klub sepakat dengan model kompetisi yang digelar, bisa saja IBL digelar sebelum bulan September,” kata Ibu Noviantika, Ketua Umum Perbasi.

”Pengunduran waktu kompetisi memang tidak bisa dihindarkan. Kami butuh waktu untuk mendapatkan komitmen dari promotor. Selain itu, tentu saja kami meminta pembenahan kepada klub peserta agar kompetisi mendatang lebih berkualitas. Jadi, meskipun agak terlambat, yang penting fondasi kompetisinya kuat,” kata Bu Novi lagi.

Walau kompetisi kemungkinan baru akan berlangsung September, pada bulan Februari nanti akan ada pula Turnamen Piala Gubernur DKI Jakarta yang bisa menjadi ajang awal melakukan pemanasan. Dan, PB Perbasi akan menggelar satu turnamen pada bulan Mei atau Juli. Cool :)

Jika semuanya lancar, menurut kabar angin, minggu depan mungkin akan ada kabar yang lebih menunjukkan titik terang lagi. Mari berharap IBL 2010 jadi terselenggara dan lebih hebat tentunya!

DBL 2010 Bersiap Kirim Tim All-Star ke Amerika

Liga basket pelajar terbesar di Indonesia , Development Basketball League (DBL), berencana mengirimkan tim All-Star-nya untuk belajar dan bertanding di Amerika Serikat, di penghujung 2010 nanti. Rencana itu disampaikan saat pembukaan Honda DBL 2010 seri Sumatera Utara, di GOR Angsapura Medan, Kamis hari ini (14/1).

Sejak 2008, DBL telah memilih pemain dan pelatih SMA terbaik –putra maupun putri untuk bergabung dalam tim DBL Indonesia All-Star. Pada 2008 dan 2009, tim tersebut belajar dan bertanding di Perth, Australia Barat. Sebagai kelanjutan program internasional itu, pada 2010 tim pilihan itu disiapkan untuk menimba ilmu dan pengalaman di AS.

Para pemain dan pelatih tersebut akan dipilih dari seluruh rangkaian Honda DBL 2010, yang diselenggarakan di 21 kota, di 18 provinsi di Indonesia. Lebih dari 1.000 tim dan 25 ribu partisipan diperkirakan tampil di ajang tersebut tahun ini.

“Kami sedang berupaya keras bersama Konsulat Jenderal Amerika Serikat di Surabaya dan Kementrian Luar Negeri Amerika Serikat. Kami berniat mengirim tim DBL All-Star ke AS untuk bertanding melawan tim muda di sana,” kata Azrul Ananda, commissioner DBL, liga basket yang berpusat di Surabaya.

Azrul menjelaskan, pihaknya juga sudah menjalin komunikasi intensif dengan sejumlah pihak di AS. “Ada sejumlah organisasi yang sudah menyatakan keinginan untuk bekerja sama dengan DBL di Indonesia,” lanjutnya.

Sama seperti program sebelumnya di Australia, Azrul tidak ingin para pemain dan pelatih DBL Indonesia All-Star ke AS hanya untuk jalan-jalan. “Program ini punya misi lebih besar. Ada unsur pertukaran pengalaman dan kebudayaannya. Kami ingin mereka benar-benar belajar dan bertanding melawan anak-anak muda di Amerika,” tandas Azrul, yang ketika SMA pada 1993-1994 pernah menjalani program pertukaran pelajar di negara bagian Kansas.

Pihak Konsulat Jenderal AS di Surabaya menyampaikan rasa bangga bisa bekerja bersama DBL. “Kami ingin mendukung upaya mereka untuk mengembangkan konsep student athlete. Para peserta DBL tidak hanya belajar tentang disiplin dan kerja sama tim, karena di dalamnya terdapat pula unsur pendidikan, yang merupakan prioritas utama dari Kedutaan Besar AS di Indonesia,” papar Andrea DeArment, Public Affairs Officer Konsulat Jenderal AS di Surabaya .

DeArment menambahkan, olahraga dapat mempersatukan banyak orang dan “pertandingan” menjadi unsur perekat. “Dan ide untuk membawa tim tersebut ke Amerika akan menjadi kesempatan yang baik untuk pertukaran ide dan kebudayaan antara Amerika dan Indonesia ,” ujarnya.

Saat ini, susunan program dan jadwal sedang disiapkan oleh berbagai pihak yang terkait. “Kami akan mengumumkan detailnya dalam waktu dekat ini,” kata Azrul Ananda. (*)

Spirit ’99 Akan Membakar Semangat Satria Muda Hadapi KL Dragons Malaysia

Melalui tweetnya, Satria Muda Britama Jakarta mewartakan sesuatu yang membuat gw bertanya-tanya ketika membacanya, “”Spirit 99″ will be the theme on match SM BritAma vs KL Dragon on 23 Jan 2010…” Barangkali teman-teman pun bertanya-tanya, apa maksud dari tema “Spirit ’99” itu.

Melalui e-mail, Satria Muda menjelaskan kepada gw apa makna di balik tema “Spirit ’99”.

“Spirit ’99 adalah tema yang akan diusung Satria Muda pada pertandingan terakhir di babak penyisihan ASEAN Basketball League (ABL) 2010 tanggal 23 Januari 2010 mendatang melawan KL Dragon Malaysia. Maksud dari Spirit ’99 adalah, Satria Muda ingin membangkitkan semangat kemenangan dengan sedikit flashback ke tahun 1999 di mana pada tahun Satria Muda untuk pertama kali meraih gelar juara dengan menjuarai Kobatama dari yang tahun sebelumnya (1998) hanya menjadi tim degradasi di kompetisi tersebut.

Saat itu tim Satria Muda Britama Jakarta masih bernama Mahaka Satria Muda dan diperkuat oleh para pemain antara lain Amran A. Sinta, Syahrizal Affandi, Iboy Eriano, Fictor G Roring, Wahyu Widayat Jati, Agustinus Sigar, Gagan Rachmat, Bayu Radityo dan beberapa pemain lainnya.

Intinya melalui tema Spirit ’99, Satria Muda ingin membawa atmosfer kemenangan tahun 99 itu di game melawan KL Dragons mendatang. Satria Muda akan memakai kostum dengan logo klasik (lama) sekaligus diharapkan bisa menjadi optimisme Satria Muda untuk kembali mengulang euforia kemenangan pada tahun ‘99 tersebut diajang ABL 2010 kali ini.”

Good luck Satria Muda! :D Beat those Dragons down!!

DBL Indonesia 2010 Dibuka di Aceh! (Upacara Pembukaan Unik, Love It!)

Menpora Tip-Off DBL 2010 di Banda Aceh

Kehebohan basket melanda Aceh. Kemarin (12/1), pertandingan pertama Honda Development Basketball League (DBL) 2010 diselenggarakan di GOR KONI Banda Aceh. Pertandingan itu sekaligus membuka rangkaian kompetisi basket pelajar terbesar di Indonesia, yang dijadwalkan berlangsung di 21 kota, 18 provinsi.

Rangkaian pembukaan Honda DBL 2010 kemarin dimulai pukul 15.30 WIB, didahului dengan pembacaan ayat-ayat suci Alquran. Menyesuaikan dengan tradisi penyelenggaraan even di Aceh, yang menerapkan Syariat Islam. (Unik kan? Hehee..)

Baru kemudian tim putra SMAN 1 dan SMAN 8 Banda Aceh (yang bertanding pertama) dipanggil masuk ke tengah lapangan. Azrul Ananda, commissioner DBL, lantas mengundang para tamu khusus –dari para partner dan pejabat pemerintahan– untuk ikut berdiri di tengah lapangan. Termasuk di antaranya Andi A. Mallarangeng, menteri negara pemuda dan olahraga RI.

Setelah itu, sesuai dengan tradisi kompetisi, semua penonton diajak berdiri, mendengarkan dikumandangkannya lagu Indonesia Raya. Para penonton yang ada di tribun kompak ikut menyanyikan lagu kebangsaan tersebut, mengakhirinya dengan tepuk tangan meriah.

Andi A. Mallarangeng lantas secara resmi membuka kompetisi, melakukan tip-off untuk laga pertama tersebut. “Saya ingin melihat antusiasme di Aceh pasca tsunami. Rekonstruksi di Aceh juga harus termasuk rekonstruksi di dunia olahraga,” ujar Andi. “Saya yakin, Honda DBL sebagai liga basket pelajar terbesar di Indonesia, akan menjadi awal kebangkitan olahraga di Aceh, terutama bola basket,” lanjutnya.

Lukman Hasibuan, ketua Pengprov Perbasi Aceh, menyebut Honda DBL 2010 ini sebagai ajang olahraga terbesar dan termegah di Aceh, di luar sepak bola. “Momen seperti ini sangat dinantikan oleh insan basket di Aceh. Semoga akan berlanjut di tahun-tahun mendatang,” ucapnya.

Menurut Lukman, di Aceh sebenarnya tidak ada gedung basket. Setelah tsunami pada akhir 2004 lalu, GOR KONI digunakan untuk bulu tangkis. “Saya senang akhirnya ada even basket di sini. Semoga dengan ini, pemerintah provinsi tergerak untuk membangun sarana basket,” paparnya.

Pihak DBL Indonesia, bersama panitia setempat dari harian Rakyat Aceh (Jawa Pos Group), memang harus kerja keras untuk “menyulap” GOR KONI Banda Aceh menjadi stadion basket. Termasuk menerbangkan sepasang ring basket. “Kami berharap ring-nya ditinggal saja di sini, biar bisa kami pakai lagi,” seloroh Lukman.

Berharap Tularkan Semangat

Kemarin, hampir 2.000 penonton menyaksikan empat pertandingan pembukaan. “Hari ini, kami membawa 50 pendukung. Tapi, di pertandingan berikutnya, pasti akan ada ratusan siswa datang,” kata Alfian Andika, siswa kelas XI SMAN 1 Banda Aceh, yang sekaligus jadi komandan suporter sekolahnya.

Tim SMAN 1 kemarin menang telak, 23-5. Hari ini, mereka kembali berlaga melawan SMA Modal Bangsa Banda Aceh. Total 12 sekolah dari Banda Aceh dan Bireuen mengikuti Honda DBL 2010 Aceh Series. “Beda dengan di provinsi lain, kami masih menyelenggarakan kompetisi putra saja di Aceh. Kami berharap tahun depan sudah bisa mempertandingkan tim-tim putri SMA di sini,” ucap Masany Audri, general manager DBL Indonesia.

Harapan tersebut juga disampaikan oleh Nadia Nurfi, mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala Banda Aceh. “Bagus sekali, even basket sebesar dan sehebat DBL mampir di Aceh. Menjadi seri pembuka lagi. Semoga tahun depan di Aceh juga dipertandingkan basket putri,” ucap Nadia, yang kemarin datang mendukung tim SMAN 8 Banda Aceh.

Honda DBL 2010 Aceh Series ini berlangsung hingga Sabtu, 16 Januari mendatang. Kamis besok (14/1), menyusul dibuka Honda DBL seri Sumatera Utara, di GOR Angsapura Medan.

“Tahun lalu, semangat peserta dan penonton saat pembukaan di Papua mampu menginspirasi peserta dan penonton di kota-kota lain. Kami berharap, pada 2010, semangat dari Aceh ini juga bisa terbawa ke kota-kota lain,” ujar Azrul Ananda. (Terima kasih teman-teman DBL Indonesia untuk ceritanya)

Mari Manfaatkan Ketidakpastian Ini

Pada tulisan sebelumnya, gw memberi sebuah gambar ilustrasi berupa tulisan angka “2010” dengan gambar “tanda tanya” yang besar. Kompetisi Indonesian Basketball League (IBL) 2010 memang masih sebuah tanda tanya yang besar. Akankah ada, ataukah akan segera mati suri sebelum bangkit lagi entah kapan.

Dari kabar di media massa beberapa minggu lalu, pihak penyelenggara IBL 2009 (Mahaka) telah menyatakan mundur. Dan kabarnya, beberapa pihak sudah siap untuk menjadi pihak baru penyelenggara IBL 2010 (DBL, Bakrie, dll). Salah satu pihak kabarnya sudah hampir positif akan menjadi penyelenggara IBL 2010. Tetapi..

Tetapi menurut kabar dari beberapa teman pemain IBL, jika pihak tersebut jadi menjadi pihak penyelenggara resmi IBL 2010, event basket nasional terbesar ini baru akan bergulir pada bulan September atau Oktober. What? Lama amat??

Mari berasumsi bahwa gosip itu benar.

Lalu apa yang sebaiknya dilakukan oleh tim-tim IBL menghadapi ini? Satria Muda Britama Jakarta masih akan mengikuti kompetisi ASEAN Basketball League (ABL) hingga bulan April. 9 tim yang lain?

Jika hanya diisi latihan dan latihan sambil menunggu bulan September, akan terasa lama dan menjenuhkan. Setiap tim IBL harus mencari cara mengatasi potensi kejenuhan ini. Sebuah cara yang tentunya wajib menguntungkan dan tetap membakar api basket Indonesia.

Mari berkegiatan. Seharusnya setiap tim mempersiapkan timnya dengan sebaik mungkin. Bukan hanya mutu permainan tetapi hal-hal yang terkait di sekitarnya. Kalau boleh menyumbang saran, setiap tim sebaiknya membuat kegiatan yang lebih mendekatkan mereka kepada fansnya. Masyarakat.

Mendekatkan diri dengan para fans bisa dilakukan dengan banyak cara. Misalnya, mengadakan kompetisi atau kejuaraan kecil untuk para fans, membuka pelatihan basket yang dibimbing oleh para pemain tim, mengunjungi sekolah sembari membawa kampanye-kampanye positif, melakukan kegiatan sosial kemasyarakatan, dan lain-lain (kita harus meniru NBA dalam hal ini).

Harus diakui, IBL belum sepopuler Indonesian Super League (ISL), liga sepak bola Indonesia. Masih banyak yang belum tahu tim-tim yang berlaga di IBL. Di Bandung saja, masih ada yang belum mengenal Garuda Flexi Bandung. Kekosongan kompetisi (baca: ketidakpastian) ini harus dimanfaatkan oleh tim-tim IBL untuk menjalin hubungan agar lebih dekat dengan masyarakat. Berkenalan, mempopulerkan main basket, bahkan membangun basis massa (agak-agak politis bahasanya).

Kelak, ketika sesuatu yang tidak pasti ini mulai menampakkan sedikit cahaya di ujung gw kegelapan ketidakpastian, setiap tim IBL telah siap dengan mutu permainan yang lebih baik dan pendukung serta fans yang jauh lebih ramai.

Hasilnya, tak ada lagi keluhan, “yah, yang jago masih tim itu-itu saja.” atau “penonton IBL sepi.”

Semoga :)

Maju terus basket Indonesia :D

Mari Galau Bersama Gw :(

Galau hati gw. Sudah hampir pertengahan Januari 2010 dan belum ada kabar yang jelas lewat media massa besar mengenai kepastian digelar atau tidaknya kompetisi Indonesian Basketball League (IBL) 2010.

Jadi semakin galau juga memikirkan apa yang dilakukan setiap tim IBL menghadapi ketidakpastian ini. Masih tetap latihan? Masih tetap pasang target? Masih tetap memburu pemain baru dan siap-siap membuang beberapa pemain yang dianggap tidak cocok lagi? Mau bikin stadion markas baru?

Semoga galau ini segera tuntas dengan adanya kepastian dari.. ..hmm dari mana saja lah. Tapi akan tak ada artinya pula jika IBL 2010 nantinya tak jauh berbeda dengan IBL 2009 yang -menurut gw- cukup loyo :)

Sports is the Foundation

Tulisan di bawah ini sangat ringkas namun padat berisi. Suka :D Gw salin langsung dari situs pribadinya Herdian Mohammad a.k.a. HerdiOflo. Mantan pemain IBL yang pernah bermain untuk Indonesia Muda, Garuda, dan terakhir di Kalila (Pelita Jaya). Jangan lupa untuk mem-follow HerdiOflo di twitter yak!

(sekali lagi, buat yang nggak ngerti English, ayo belajar lebih giat lagi! :D)

Sports is the Foundation By Herdian Mohammad

Sports is the foundation of discipline and a healthy living. Through healthy living creates a healthy body which creates a healthy mind. And a healthy mind creates a healthy life, in which a healthy life influences those around you to do the same, therefore creates significance for your surroundings. And significance for your surroundings creates respect, power and leadership. As, leadership creates the momentum for the sustainability of quality generation after generation. Sports is the foundation.

#3 Karena Mempersatukan (Why I Love Main Basket)

Musik dan olah raga adalah bahasa universal yang dipahami hampir semua orang di dunia. Ketika orang-orang dari berbagai belahan bumi berkumpul karena sebuah olah raga dalam rangka kompetisi, kompetisi yang terjadi adalah kompetisi yang sportif. Olimpiade, kejuaraan olah raga sekawasan seperti SEA Games atau Asian Games dan sebagainya. Olah raga mempersatukan.

Demikian pula main basket. Tak perlu ngomong terlalu luas dalam ranah dunia. Development Basketball League Indonesia (DBL) memberikan gw kesempatan langsung menyaksikan bagaimana anak-anak SMA dari Sabang sampai Merauke berkumpul bersama di Surabaya. Basket mempersatukan mereka. Melalui DBL. Menakjubkan bagaimana anak-anak ini ternyata membawa semangat yang sama, berolahraga dan berprestasi!

Sepenting Apakah Sepatu?

Dalam pembukaan buku “The Rebel Sell” Joseph Heath dan Andrew Potter menyatakan kurang lebih, bagi generasi orang-orang tua kita, mobil adalah obsesi tertinggi mereka. Namun bagi generasi masa kini (baca: kita-kita) obsesi yang paling utama adalah sepatu!

Adbusters Magazine milik Kalle Lasn pernah memberikan kutipan, “Sepatu dan kaca mata hitam adalah dua jenis produk yang harganya tidak masuk akal.”

Di beberapa negara, pabrik sepatu lebih mirip sebuah kamp tahanan yang “dijaga” oleh militer. Istilah “sweatshop” alias pabrik dengan segala keburukan bagi pekerjanya mengacu kepada pabrik sepatu. Naomi Klein dalam bukunya, No Logo bahkan berani menyebut nama seorang petinggi militer Indonesia yang melindungi kejahatan di dalam pabrik sepatu.

Film dokumenter “Just For Kicks” menceritakan bagaimana sebuah sepatu sedemikian pentingnya bagi banyak orang sehingga mereka takut dikatakan ketinggalan zaman bila tidak memiliki sebuah model sepatu tertentu. Beberapa mengalami adiksi yang parah terhadap sepatu. Seorang New Yorker mengaku ia tak lagi mengkonsumsi narkoba, alkohol, dan rokok namun tak bisa menghentikan kegilaannya membeli sepatu baru.

Pada film Entourage, Vincent Chase membelikan sepasang sepatu sneaker untuk sahabatnya, Turtle seharga 20.000 dollar.

Carnegie Mellon University di Pennsylvania, Amerika Serikat membuka sebuah kelas dengan nama Sneakerology 101. Sebuah kelas yang membahas semua hal mengenai sepatu; kebudayaan hingga industrinya. Tampaknya universitas ini mulai menganggap sepatu sebagai sebuah hal yang super penting.

Sepenting itukah sepatu?

Prestasi Garuda Bandung (1994-2009)

Ini dia prestasi tim kebanggaan Kota Bandung. Tiga kali menjuarai Kobatama (1994, 1997, 1998) dan pernah terpuruk hingga peringkat ke sembilan di tahun 2004.

1994, Juara 1 Kobatama.
1995, Runner Up Kobatama.
1996, Runner Up Kobatama.
1997, Juara 1 Kobatama.
1998, Juara 1 Kobatama.
1999, Peringkat 4 Kobatama. Runner Up Turnamen Kobatama.
2000, Runner Up Kobatama.
2001, Peringkat 3 Kobatama.
2002, Peringkat 4 Kobatama.
2003, Peringkat 6 IBL.
2004, Peringkat 9 IBL.
2005, Peringkat 3 IBL.
2006, Peringkat 3 IBL.
2007, Peringkat 3 IBL. Runner Up Turnamen IBL.
2008, Runner Up IBL. Juara 1 Turnamen IBL.
2009, Peringkat 3 IBL.

Ke Mana Pasca IBL (Basket Profesional)?

Pernah nggak teman-teman bertanya-tanya, ke manakah para pemain IBL atau Kobatama yang dulu aktif dan sekarang sudah tidak bermain lagi? Pagi tadi gw menemukan sepenggal jawabannya.

Saat bermain-main ke GOR C-Tra Arena, gw tanpa sengaja menyaksikan pertandingan latihan antara Bank Danamon melawan Carrefour (supermarket). Pertandingan berjalan berat sebelah. Bank Danamon unggul jauh.

(Dennis duduk paling kanan)

Tidak aneh sebenarnya. Awalnya gw hanya mengenali Dennis Depriadi, mantan forward Garuda Panasia Bandung (Garuda Flexi Bandung) yang menutup karir IBL di Citra Satria Pontianak bermain sebagai center Bank Danamon. Lalu ada Firmansyah sebagai pelatih Bank Danamon, mantan pengatur serangan Garuda Flexi Bandung. Saat ngobrol dengan seorang teman, ia menambahkan, “yang lagi bawa bola di Bank Danamon itu dulunya pemain CLS Surabaya, dan yang nomor 13 itu dulu pemain PON Jawa Tengah.”

Aha! Ke sana rupanya beberapa pemain eks IBL dan profesional berlabuh. Jadi pegawai bank. Tapi itu hanya beberapa ya, sangat sedikiittt. Ke mana sisanya? :)